contoh puisi kemerdekaan indonesia

Puisi Kemerdekaan Indonesia

Sebilah Bambu Runcing
hembusan nafas mulai memanas
tak kala para kompeni mulai menampakkan diri
Sebilah bambu jadi bomerangmu
menjadi senapan batin peraih kemerdekaanRasa lapar tak lagi ada
Ketika penjajah mulai memberontak
derasnya keringatmu menjadi bukti
perjuangan untuk berbakti
Pandangan Matamu terus tertuju
Seolah tak lepas dalam setiap detikmu
langkahmu adalah harapan
untuk meraih kemerdekaan
Darahmu terus mengucur dari bekas mata peluru
Namun kau terus maju tak kenal menyerah
Kini kau tertidur pulas dengan senyuman
tanda awal kemerdekaan yang hakiki
17 Agustus terus berjalan
terungkap kenangan dalam setiap nadimu
sebaris doa dan harapan
semoga jasamu kan kukenang selalu


PAHLAWAN TAK DIKENAL
Setahun yang lalu dia terbaring
tetapi bukan tidur, sayang
sebuah lubang peluru bundar didadanya
senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
dia tidak ingin bila mana dia datang
kedua tanganya memeluk senapan
dia tidak tahu untuk siapa dia datang
kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
wajah sunyi setengah tengadah
menangkap sepi padang senja
dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
dia masih sangat muda
hari itu 10 November, hujanpun mulai turun
orang-orang ingin kembali memandangnya
sambil merangkai karangan bunga
tapi yang tampak, wajah-wajahnya sendiri yang takdikenalnya
sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
tapi bukan tidur, sayang
sebuah peluru bundar di dadanya
senym bekunya mau berkata : aku sangat muda


KITA BERJUANG
Terbangun aku, terloncat duduk,
kulayangkan pandang jauh keliling,
kulihat hari’lah terang, jernihkan falak,
telah lamalah kiranya fajar menyingsing
kuisap udara
legalah dada,
kupijak tanah
tiada guyah,
kedengar bisikan
hatiku rawan:
“kita berperang,
kita berjuang!”
sebagai dendang menyayu kalbu,
bangkitlah hasrat damba nan larang,
ingin kemedan ridla menyerbu:
“beserta saudara turut bejuang!”


MERAH PUTIH
Merah putih!
dulu, sebelum kau berkibar di tiang tinggi
dibelai, dipeluk angin merdeka,
engakau hanya lambang harapku,
Meski kau mewakili bangsa tidak berdaya,
tidak bernama di sejarah dunia,
namun kau tersimpan dalam hatiku,
lambang kasihku pada nusaku.
Merah putih!
kini, kulihat kau terkibar di tengah bangsa
lambang kebangsaanku di timur raya,
engkau panji perjuanganku
mengejar kemuliaan bagi bangsaku,
dan demi tuhan pencipta bangsaku,
selama masih bersiut nafas didada,
denyut darahku penyiram medan
ta’kan kembali kau masuk lipatan!
hanya itu yang bisa saya bikin :) ,jangan lupa likenya :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sajak sunda : KEAN SANTANG

sajak sunda : SANGKURIANG

Struktur Data - Graph